Pemberian
Makanan Tambahan adalah program yang dikhususkan bagi balita yang menderita
kurang gizi dimana tujuannya adalah untuk meningkatkan status gizi anak serta
untuk mencukupi kebutuhan zat gizi anak agar tercapainya status gizi dan
kondisi gizi yang baik sesuai dengan umur anak tersebut.
Menurut
Persagi (2009), pemberian tambahan makanan di samping makanan yang dimakan
sehari – hari dengan tujuan memulihkan keadaan gizi dan kesehatan.
Program
Makanan Tambahan Pemulihan (PMT– P) diberikan kepada anak gizi buruk dan gizi
kurang yang jumlah harinya tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan status
gizi anak. Ibu yang memiliki anak di bawah lima tahun yang menderita gizi
kurang / gizi buruk diberikan satu paket PMT Pemulihan.
Dalam
satu paket PMT tersebut biasanya berupa susu, telur, vitamin dan berbagai
makanan tambahan yang diharapkan dapat memulihkan kondisi gizi dan kesehatan
bayi dan balita.
Sasaran
PMT Pemulihan adalah bayi umur 6- 12 bulan dan anak umur 12-59 bulan yang
menderita kurang gizi dan dari keluarga miskin. Secara umum pemberian makanan
tambahan bertujuan untuk memperbaiki keadaan gizi pada anak golongan rawan gizi
yang menderita kurang gizi, dan diberikan dengan kriteria anak balita yang tiga
kali berturut-turut tidak naik timbangannya serta yang berat badannya pada KMS
terletak dibawah garis merah. Pemberian makanan tambahan juga memiliki tujuan
untuk menambah energi dan zat gizi esensial. Sedangkan tujuan pemberian makanan
tambahan (PMT) pemulihan pada bayi dan balita gizi buruk, antara untuk
memberikan makanan tinggi energi, tinggi protein, dan cukup vitamin mineral
secara bertahap, guna mencapai status gizi yang optimal.
Cara
pemberiannya / pendistribusian PMT-P pada sasaran dilakukan di Puskesmas atau
petugas melakukan kunjungan rumah balita gizi kurang dengan disertai pengukuran
hasil perkembangan selama pemberian PMT-Pemulihan yang diberikan 2 x dalam sebulan dan diberikan selama 3 bulan
(90 hari ).
0 Komentar